Senin s.d Jumat : 10.00 - 17.00
|Sabtu & Minggu : Janji Temu / Online
Jl. Warung Jati Timur No. 27A, Kel. Kalibata, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta
maqbulah@gmail.com
Rekomendasi Artikel
Langkah bersejarah bakal dilakukan Arab Saudi. Lewat kerja sama dengan perusahaan Front End, Cluster 2 Airports, dan EHang, Kerajaan akan segera mengoperasikan kendaraan udara otonom (autonomous aerial vehicles/AAV) secara penuhβbukan sekadar uji coba.
Dengan kesepakatan ini, Saudi menjadi negara pertama di kawasan yang benar-benar mengintegrasikan solusi mobilitas udara otonom untuk transportasi penumpang maupun logistik. Sistem Urban Traffic Management (UTM) juga akan dipasang agar armada AAV bisa terkelola aman di langit perkotaan.
Jadi Hub Baru Mobilitas Otonom
Inisiatif ini bukan hanya soal teknologi canggih. Menurut laporan gulfnews, Riyadh telah menargetkan diri sebagai pusat regional untuk ekosistem mobilitas otonom, mulai dari menarik investasi hingga memperkuat sektor logistik dan teknologi.
Secara global, ekonomi rendah ketinggianβtermasuk urban air mobilityβdiprediksi mencapai nilai 150β200 miliar dolar AS pada 2030. Dari jumlah itu, layanan penumpang dan logistik bisa menyumbang 25β30 miliar dolar.
Tak heran jika proyek ini langsung dikaitkan dengan Saudi Vision 2030, program transformasi besar-besaran yang mendorong inovasi, keberlanjutan, dan teknologi transportasi masa depan.
βArab Saudi Masuk Era Baruβ
Majid Alghaslan, Chairman & CEO Front End, menegaskan pentingnya langkah ini. βKami bangga memimpin Arab Saudi memasuki era mobilitas udara otonom. Kemitraan ini memungkinkan kami untuk mensertifikasi dan menyebarkan AAV di seluruh Kerajaan, didukung oleh sistem Manajemen Lalu Lintas Perkotaan. Hal ini membuka nilai ekonomi dan menempatkan Arab Saudi di garda terdepan teknologi mobilitas global.β ujarnya.
Sebelumnya, pada Juni 2024, Front End dan EHang sudah sukses mendemonstrasikan taksi udara tanpa awak di Mekkah. Uji coba itu jadi bukti bahwa teknologi AAV dan UTM memungkinkan diterapkan di Saudi. Kini, Memorandum of Understanding (MoU) terbaru ini menandai transisi dari tahap tes menuju fase operasional.
Dengan langkah ini, Arab Saudi membuka jalan untuk adopsi luas taksi udara otonomβsesuatu yang dulu hanya ada di film fiksi ilmiah, kini bersiap jadi kenyataan di langit Riyadh dan kota-kota lainnya.
SUMBER : HIMPUH